oleh: Tgk. H. Muhammad. MJ
Memasuki hari 10 terakhir Ramadhan, ini artinya bulan Ramadhan yang mulia akan segera berlalu, hendaklah kita mengevaluasi diri kita masing-masing tentang apakah yang sudah kita perbuat pada bulan yang Mulia ini. 10 hari terakhir bulan Ramadan menjadi waktu yang sangat istimewa dibandingkan hari-hari sebelumnya. Sebab pada 10 terakhir Ramadhan terdapat sebuah malam yang begitu istimewa yaitu Lailatulkadar.
Kapan Lailatulkadar sendiri hanya Allah yang mengetahui. Namun, Rasulullah mengisyaratkan bahwa malam tersebut terjadi dalam 10 hari terakhir. Secara rinci memang tidak dijelaskan kapan kepastiannya, ada yang berpedapat bahwa lailatul qadar jatuh pada malam-malam ganjil. Namun demikian Rasulullah telah menjelaskan pada kita mengenai tanda-tandanya. Yakni, jika terjadi lailatul qadar, matahari di pagi harinya terlihat putih dan tidak terlalu silau memancarkan sinarnya, dan di malam harinya cuaca sangat cerah seakan-akan ada rembulan, tidak panas dan tidak dingin.
Memasuki malam 10 terakhir Ramadhan, Rasulullah sendiri semakin giat dalam melaksanakan berbagai macam ibadah, sebagaimana dalam sebuah hadist diriwayatkan dari jalur Aisyah, dikatakan,
"Ketika memasuki 10 akhir Ramadan, Nabi mengencangkan sarung, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah" (H.R. al-Bukhari).
Dalam redaksi lain, Aisyah berkata,
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا كانَ رَسُولُ اللّهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي العَشْرِ الأَوَاخِرِ، مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيرِهِ. (رواه مسلم)
“Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut”. (HR. Muslim)
Kalimat “melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut” dalam hadist di atas sebagai anjuran dan keteladanan Rasulullah SAW dalam memotivasi umatnya untuk menambah giat beribadah di 10 hari terkahir Ramadan, lantas ibadah apa saja yang mesti kita laksanakan? antara lain:
1. Zakat Fitrah dan Memperbanyak Sedekah
Memperbanyak sedekah menjadi salah satu amalan utama di 10 hari terakhir sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan Ramadan, serta sebagai penyempurna ibadah puasa dan ibadah-ibadah individu lainnya.
Bila ibadah puasa berfungsi untuk mensucikan diri dan jiwa seorang muslim, maka zakat fitrah berfungsi mensucikan harta mereka dari segala kotoran yang selama ini terkumpul ketika bermuamalah dengan sesama manusia.
Berkenaan dengan hal ini Rasulullah saw menggambarkan dalam haditsnya:
قال النبي صلى الله عليه وسلم صوم شهر رمضان معلق بين السماء والأرض ولايرفع الابزكاة الفطر
Nabi saw bersabda “puasa bulan Ramadhan digantungkan antara langit dan bumi, dan tidak akan diterima (dengan sempurna oleh Allah swt) kecuali dengan zakat fitrah.
Demikianlah zakat fitrah yang harus dikeluarkan oleh setiap orang muslim baik laiki-laki maupun perempuan, anak-anak maupun orang dewasa, yang menjumpai bulan Ramadhan dan bulan Syawal dan memiliki kelebihan rizki persediaan untuk siang dan malamnya idul fitri. inilah tiga syarat zakat fitrah.
Bersedekah di 10 hari terakhir juga tidak hanya diterjemahkan dengan sedekah wajib berupa zakat fitrah dan zakal mal, tetapi juga dianjurkan memperbanyak sedekah sunnah dalam rangka berbagi kebahagiaan dan memberikan bekal makanan di hari raya Idul Fitri bagi dhuafa. Bersedekah dapat berbentuk harta, pangan, pakaian, paket sedekah untuk anak yatim dan dhuafa, dan lain sebagainya.
2. Melaksanakan Shalat Malam
Amalan yang harus dirutinkan selama ramadhan adalah senantiasa mengerjakan Shalat Malam, baik itu berupa tarawih, salat tahajud dan witir seperti hadis riwayat Aisyah di atas. Dalam hadis lain disebutkan oleh Aisyah, "Aku selalu menyaksikan beliau beribadah selama Ramadan hingga menjelang subuh."
Mengingat salat witir adalah salat penutup, dimungkinkan dikerjakan setelah tarawih, akan tetapi kemudian tidak mengerjakan witir setelah tahajud karena Nabi bersabda, "tidak ada dua witir dalam satu malam".
3. Memperbanyak Tilawah Quran
Allah Ta’ala telah menurunkan Al-Qur'an pada bulan Ramadan, dan Nabi Muhammad sendiri terbiasa ditemui Jibril pada bulan ini untuk membaca Alquran. Selain itu, Rasulullah juga bersabda, "Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an.” (H.R. al-Baihaqi).
Pada 10 hari terakhir Ramadan, intensitas kita dalam membaca Alquran dapat terus ditingkatkan. Dalam Kitab Al-Adzkaar An-Nawawiyah, Imam Nawawi menyebutkan agar membaca Al-Qur'an utamanya dapat dilakukan pada sepertiga terakhir malam, setelah magrib, atau sesudah subuh.
4. Memperbanyak Itikaf
Amalan selanjutnya yang juga penting utuk dilaksanakan adalah itikah di masjid. Memang, Itikaf dianjurkan setiap waktu, namun lebih ditekankan memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan sebagaimana penuturan Abdullah bin Umar RA,
Rasulullah SAW beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan ramadan. (HR. Muttafaq ‘alaih)
Namun dimasa pandemi COVID 19 ini jika ingin melakukan itikaf di masjid, maka hendaklah dilakukan dengan memenui protokol kesehatan seperti berbadan sehat, membawa sajadah sendiri, memakai masker, dan senantiasa menjaga wudhu.
Video Khutbah Jumat
- [accordion]
- Support Catatan Fiqih
- Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:
Paypal: hadissoft@gmail.com | atau BRI Syariah 1054184162 an. Saiful Hadi
COMMENTS