Ada Nabi yang kisahnya diceritakan secara utuh dari masa kecil sampai dewasa dalam satu surat, yaitu Nabi Yusuf As. Merujuk pada tafsir, menurut riwayat disebutkan bahwa beliau berpisah dengan ayahnya karena dibuang saudara-saudaranya selama 80 tahun. Biarpun telah berpisah lama ulah kedengkian para saudaranya, namun beliau menunjukkan sikap keteladanaan yang luar biasa, dimana tidak menaruh dendam, bahkan memaafkan kesalahan mereka. Sikap memaafkan seperti itulah yang patut dicontoh, apalagi terhadap saudara sendiri.
Ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari kisah Nabi Yusuf. Pada awal-awal surah Yusuf, dikisahkan bahwa Nabi Yusuf yang masih kecil pernah bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan bersujud kepada beliau, saat beliau menceritakan mimpinya kepada sang ayah yakni Nabi Yaqub, ayahnya berpesan agar mimpi tersebut jangan diceritakan kepada siapapun, karena khawatir akan muncul kecemburuan sosial diantara saudara-saudaranya.
Pesan pentingnya adalah dalam kehidupan ini, memang tidak semuanya harus ditampakkan, bersikaplah biasa-biasa saja, bukan karena pelit, hanya karena ingin menjaga hati dan perasan orang lain agar tetap stabil, karena setiap orang yang diberi kenikmatan itu berpotensi untuk diiri dan didengki oleh yang lain. Terlebih didunia media sosial sekarang ini, tidak semua harus ditampakkan disana, tidak semua foto harus di posting, tidak semua menu makanan diperlihatkan, dan tidak semua kemesrahan serta kesuksesan harus dipertontonkan, biasa-bisa saja.
- [accordion]
- Support Catatan Fiqih
- Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:
Paypal: hadissoft@gmail.com | atau BRI Syariah 1054184162 an. Saiful Hadi
COMMENTS