Oleh: Saiful Hadi
Short link: bit.ly/ucapinsyaallah
Short link: bit.ly/ucapinsyaallah
Mengucapkan InsyaAllah merupakan ajaran para Nabi. Perihal InsyaAllah tersebut, Nabi Musa AS pernah mengucapkan kalimat itu dalam dua situasi.
Situasi pertama sebagaimana yang dikisahkan dalam QS. Al-Kahfi, dimana saat itu beliau berjumpa dengan Khaidir dalam rangka belajar padanya. Namun Khaidir mensyaratkan agar Nabi Musa jangan bertanya sebelum dijelaskan, lantas Nabi Musa pun mantap menjawab "Insya Allah engkau akan dapati aku orang yang sabar, dan tidak akan menentangmu dalam urusan apa pun." Tapi biarpun beliau telah bertekat tidak bertanya, tetap saja akhirnya beliau bertanya karena penasaran dengan sikap Khaidir.
Sementara situasi kedua seperti yang dikisahkan dlm QS. Al-Qashas, saat itu Nabi Musa diundang oleh Nabi Syuaib ke rumahnya karena telah menolong kedua putrinya saat memberi minum binatang ternak mereka. Dalam pertemuan itu Nabi Syuaib menawarkan kepada Nabi Musa untuk menikah dengan salah seorang putri beliau, dengan syarat bahwa Musa bersedia mengurus hewan-hewan ternak Nabi Syuaib selama delapan tahun. Lalu Nabi Musa pun menjawab "Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang baik".
Dan faktanya setelah itu, Nabi Musa benar-benar menikah dengan putri Nabi Syuaib dan mengabdi pada beliau dengan mengelola peternakan. Biarpun awalnya disyaratkan selama delapan tahun, beliau lebihkan dua tahun dari ketentuan yang disyaratkan sehingga genap menjadi 10 tahun.
Beranjak dari kisah Nabi Musa ini, sebagian Ulama berpendapat bahwa boleh saja mahar yang diberikan kepada istri berupa jasa. Hal ini sebagaimana yang dilakoni Nabi musa saat menikah dengan putri Nabi Syuaib.
Pada masa Rasulullah pun pernah suatu ketika beliau menikahkan seorang sahabatnya dengan mahar mengajarkan al-quran untuk istrinya. Hal ini terjadi karena calon suami saking miskinnya, sehingga cincin besi pun tak punya untuk ia berikan sebagai mahar. Ketika Rasulullah bertanya padanya apakah ada ayat al-quran yang engkau hafal? Ia mengatakan ada, sehingga dinikahkanlah sahabat tersebut dengan mahar berupa mengajarkan al-quran untuk istrinya.
Pelajaran pentingnya adalah mengucapkan InsyaAllah bukan sekedar pemanis kata ketika berbahasa. Melainkan menjadi suatu etika bagi kita agar mengaitkan perkara yang akan dikerjakan dengan kehendak Allah, yaitu melalui ucapan InsyaAllah.
- [accordion]
- Donasi Kamu Untuk Catatan Fiqih
- Catatan Fiqih berjalan atas kerja keras seluruh jejaring penulis dan editor. Jika kamu ingin agar kami bisa terus melahirkan catatan atau video yang mengedukasi publik dengan nilai-nilai Islam yang Rahmatan lil Alamin, silakan sisihkan sedikit donasi untuk kelangsungan website ini. Tranfer Donasi mu di sini:
Paypal: hadissoft@gmail.com | atau BRI Syariah 1054184162 an. Saiful Hadi
COMMENTS