Oleh: Saiful hadi
Dulunya, ada sebuah kampung yang mana seluruh penduduknya preman semua. Kepala desanya merangkap sebagai kepala preman bernama Jundub bin Junadah, dan Kampung itu bernama Kampung Ghifar. Dan yang uniknya, kampung itu berada dilokasi yang amat strategis yang menjadi jalur perdagangan pada masa itu. Semua orang yang hendak berniaga baik ke Syam, Yaman dan sekitarnya mestilah lewat itu kampung, dan saat melintas mesti nyetor "Pajak Nanggroe" ke preman setempat, jika tidak maka nyawa bisa melayang nantinya.
Namun pada suatu ketika, atas iradah Allah Ta'ala, Jundub ini berjumpa dengan Rasulullah. Seketika itu juga ia merasa insaf dengan tingkah laku selama ini serta secara tegas ia nyatakan masuk islam dengan bersyahadat di hadapan Nabi. Setelah itu Jundub berkata pada Nabi, "wasiatkan sesuatu kepadaku ya Rasulullah", lalu Nabi katakan: "pulang dulu, perbaiki diri dan dakwahkan kampung mu".
Sebelum ia pulang ia katakan pada Rasulullah, ya Rasulullah, saya hendak mengumumkan ke-Islaman saya ini di dekat Ka'bah, tapi kata Nabi, sebaiknya jangan, nanti kamu bisa digebuki oleh orang-orang musyrikin, tapi Jundub telah bertekat, saya dulunya jadi preman terang-terangan merampok, jadinya sekarang pun akan saya nyatakan islam secara terang-terangan.
Lantas kemudian, Jundub pun ke Ka'bah yang lagi ramai dikerumuni orang, lalu ia secara lantang menyatakan dirinya muslim, walhasil apa yang Nabi khawatirpun terjadi, ia dipukuli oleh orang-orang musyrik sampai pingsan, akhirnya datang Sayidina Ali meleraikan, cukup jangan pukul lagi dia, jika ia mati akan sangat susah nantinya melewati kampung Ghifar karena ia bos premannya disana.
Selang beberapa lama kemudian, penduduk Madinah dihebohkan dengan kedatangan serombangan orang berkuda yang di pimpin oleh Jundub bin Junadah. Dan rupanya mereka adalah penduduk kampung ghifar yang semuanya telah masuk islam berkat dakwah dari Jundub.
Tahukan anda, doa bangun tidur yang sering kita baca, tau-taunya diriwayatkan oleh seorang mantan preman yang bernama Jundub bin Junadah yang berasal dari kampung Ghifar, yang kemudian hari nama beliau dikenal dengan Abu Dzar Al-Ghifari. Penambahan kata-kata "al-Ghifari" untuk menunjukkan bahwa ia berasal dari kampung Ghifar, dimana dulunya kampung itu isinya preman2, akan tetapi sekarang sudah berubah menjadi insan-insan yang beriman. Indahnya Islam mengubah sesuatu yang dulunya buruk menjadi sebaik-baiknya bentuk.
Allahumma shalli ala muhammad.
COMMENTS