Membaca surat Al-Fatihah termasuk dalam katagori rukun shalat. Dalam pandangan Mazhab Syafie, surat Al-Fatihah terdiri dari tujuh ayat, termasuk basmalah di dalamnya.
Membaca fatihah terutama dalam shalat, diwajibkan untuk memelihara huruf, baris, dan tasydid. Sehingga jika digantikan huruf dengan huruf yang lain secara sengaja maka bacaan menjadi rusak, bahkan shalatnya pun menjadi batal. Namun demikian, jika terlajur lidah sehingga salah baca maka tidak menyebabkan batal shalat, akan tetapi wajib mengulangi bagian yang salah tadi.
Lantas, jika ada yang tidak mampu membaca Al-Fatihah, shalat harus bagaimana? Menjawab hal ini, berdasarkan uraian dari Syaikh Ibnu Qasim Al-Ghazi dalam Fath Al-Qarib ada beberapa perincian sebagai berikut.
Menurut beliau, orang yang tidak mampu membaca Al-Fatihah karena jauh dari ulama untuk belajar, atau baru masuk islam misalnya, sementara ayat-ayat yang lain mampu ia baca dengan baik, maka bacaan Al-Fatihahnya diganti dengan ayat-ayat yang lain yang sebanding dengan panjangnya surat Al-Fatihah.
Beliau menambahkan, jika seandainya ayat yang lain pun tidak mampu untuk dibaca, maka boleh diganti dengan berzikir, seperti membaca:
سبØÙ† الله Ùˆ الØمدلله ولااله الاالله والله اكبر ولاØول ولاقوة الابالله العلى العظيم
Terus jika berzikir pun juga tidak bisa, maka pada saat bacaan fatihah, ia cukup berdiam saja yang durasinya sekadar bacaan al-Fatihah.
Sebenarnya dalam hal membaca surat Al-Fatihah tidak mesti harus secara hafalan, boleh juga membaca dengan melihat pada mushaf. Sehingga jika belum terhafal dengan baik, baca saja langsung dengan melihat pada mushaf.
Referensi: Hasyiah Al-Bajuri ala Ibnu Qasim Al-Ghazi, Juz-1, hal. 150
COMMENTS