Menikah di usia muda, dapat menikmati petualangan hidup dan bebas "berpacaran" bersama pasangan. Memang usia muda masih jauh dari kematangan jiwa dan pengalaman, namun, sungguh indah rasanya ketika bisa "matang" bersama seiring jalannya waktu. Disini saling belajar untuk berkompromi ketika menghadapi masalah yang membutuhkan keputusan sangat besar.
Di usia yang terbilang masih sangat muda, putra pertama KH Muhammad Arifin Ilham, Muhammad Alvin Faiz, 17 tahun, menikahi seorang mualaf beretnis Tionghoa, Larissa Chou yang berusia dua tahun lebih tua dari Alvin. Aqad nikah berlangsung di Masjid Az-Zikra, Sentul, Bogor, Jawa Barat, usai shalat Subuh, Sabtu, 3 Dzulqa’dah 1437 H (06/08/2016).
Seperti yang dilansir oleh hidayatullah.com melalui Jubir Az-Zikra, Ahamad Syuhada, “Pernikahan ini melalui suatu perjalanan dakwah yang cukup memukau. Karena pasangannya adalah seorang mualaf. Alvin sendiri menjadi sebab keislamannya akhwat itu, sebab yang dimaksud adalah, belakangan ini Alvin sering melakukan diskusi dengan Larissa mengenai ketuhanan sebatas apa yang ia ketahui".
Lantas kemudian, dengan taqdir Allah Subhanahu Wata’ala, Akhwat ini pun masuk Islam. Tidak lama berselang, ayah Larissa, Rudi Gunawan, juga menyatakan Islam setelah berdiskusi pula dengan Alvin. Disusul keislaman neneknya Larissa.
Syuhada juga menambahkan, Alvin menikah pada usia dini atas kesadarannya sendiri dengan beberapa alasan. “Alasan yang paling utama, ingin menjaga diri dari fitnah yang tentunya diharamkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala,” jelasnya. Pada usia 17 tahun, Alvin, katanya, melihat bahwa kehidupan remaja terutama teman-teman seusianya menuntut dirinya untuk lebih baik segera menikah.
Kisah Alvin bisa menjadi teladan bagi pemuda lainnya agar bisa menempuh jalan yang terbaik. Daripada berpacaran yang tidak jelas ujungnya, mending melaksanakan pernikahan yang jelas pahalanya.
COMMENTS