Innalillahi wa inna ilaihi raji'un, kamis pagi (21/07/2016) tersiar kabar duka dari Dayah Ruhul Fata Seulimuem, Aceh Besar. Tgk. H. Mukhtar Luthfi bin Tgk. H. Abdul Wahhab yang akrab disapa dengan Abon Luthfi telah kembali ke pangkuan Ilahi.
Dalam waktu sekejab, suasana tempat duka telah menjadi lautan manusia, karena begitu ramainya masyarakat yang bertakziah dan mengiringi jenazah beliau. Kepergian ulama kharismatik ini menoreh duka yang mendalam bagi Aceh, dan merupakan musibah terbesar bagi umat ini. Sungguh para ‘ulama merupakan pelita bagi umat, dan kegelapan akan merajalela dengan kepergian mereka.
Keberadaan mereka sangat penting dalam membimbing dan mengarahkan umat ke jalan hidayah, dengan berpedoman kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah berdasarkan pemahaman para generasi as-salafush shalih. Mereka adalah orang-orang terpercaya, pewaris para Nabi, yang mengemban tugas besar menjaga agama ini dari berbagai penyelewengan dan penyimpangan. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ اللهَ لاَ يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ الْعِبَادِ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ؛ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالاً،
فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا.
“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan serta merta mencabutnya dari hati manusia. Akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ‘ulama. Kalau Allah tidak lagi menyisakan seorang ‘ulama pun, maka manusia akan menjadikan pimpinan-pimpinan yang bodoh. Kemudian para pimpinan bodoh tersebut akan ditanya dan mereka pun berfatwa tanpa ilmu. Akhirnya mereka sesat dan menyesatkan. [Al-Bukhari (100, 7307); Muslim (2673)]
COMMENTS