Kalau kita tidak sanggup menjadi batu permata yang sangat indah, mahal, dan diburu banyak orang, yang disemaikan di mahkota para raja atau cincin seorang permaisuri.
Biarlah kita menjadi batu jelaga yang ada dalam pensil, digunakan untuk membuat kata2 hikmah dari karangan kitab2 faqih seorang mualim.
Dan jika engkau tidak menjadi batu jelaga, jadilah saja batu kerikil, tapi yang terbaik, yang mengokohkan berdirinya sebuah masjid atau yang menghantarkan orang menuju ke sumber mata air.
Tidak semua orang menjadi nahkoda, tentu ada awak kapalnya. Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya kita. Yang terpenting bagi kita adalah memberikan manfaat bagi sesama, dan berbuat paripurna dalam setiap peran yang harus kita perankan...
source: qultu man ana
COMMENTS