Perintah memperbanyak dzikir kepada Allah subhanahu wa ta’ala bisa kita temukan dalam Q.S al-Ahzab: 41. Dimana seorang muslim dituntut untuk selalu ingat terhadap Tuhannya dalam keadaan apapun, diantaranya dengan melafadzkan dzikir kepada Allah.
Hanya saja, para salaf shalih dahulu tak jarang mereka mempunyai kesukaan tersendiri terhadap suatu wirid dzikir atau hizib, baik berupa suatu shalat tertentu, bacaan ayat al-Qur’an tertentu, atau dzikir tertentu. Nabi Muhammad shallaAllah alaihi wa sallam pernah bersabda dalam hadits yang shahih:
سمعت عمر بن الخطاب، يقول: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من نام عن حزبه، أو عن شيء منه، فقرأه فيما بين صلاة الفجر، وصلاة الظهر، كتب له كأنما قرأه من الليل
Siapa yang tertidur meninggalkan ‘hizib’nya di malam hari, lantas dia membacanya diantara shalat shubuh dan shalat dzuhur, maka seolah dia telah membacanya di malam hari (H.R Muslim).
Ayat Sakinah Pada Waktu Tertentu
Ibnu Taimiyyah (w. 728 H) mengumpulkan beberapa ayat tertentu yang beliau sebut dengan ‘Ayat Sakinah’. Secara bahasa sakinah bermakna tenang atau tentram. Ayat Sakinah ini biasa beliau baca ketika dalam keadaan yang sulit, atau dalam keadaan galau.
وكان شيخ الإسلام ابن تيمية - رحمه الله - إذا اشتدت عليه الأمور: قرأ آيات السكينة
Ibnu Taimiyyah (w. 728 H) ketika dalam keadaan sulit, beliau membaca ayat-ayat sakinah. (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah (w. 751 H), Madarij as-Salikin, hal. 2/ 471).
Bareng-Bareng Baca Ayat Sakinah
Bahkan Ibnu Taimiyyah (w. 728 H) meminta kepada para kerabatnya untuk membacakan bersama ‘ayat sakinah’.
قال: فلما اشتد علي الأمر، قلت لأقاربي ومن حولي: اقرءوا آيات السكينة، قال: ثم أقلع عني ذلك الحال، وجلست وما بي قلبة
Ibnu Taimiyyah berkata: Ketika saya sedang dalam keadaan sulit, maka saya katakan kepada kerabat dan orang-orang disekitar saya, “Kalian bacakanlah ayat-ayat sakinah!”. Maka kesulitan dan kegalauan itu hilang. (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah (w. 751 H), Madarij as-Salikin, hal. 2/ 471).
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah (w. 751 H) juga memberikan tertimoni dengan membuktikan sendiri bahwa ‘ayat sakinah’ ini bisa mengobati hati yang sedang galau.
وقد جربت أنا أيضا قراءة هذه الآيات عند اضطراب القلب بما يرد عليه. فرأيت لها تأثيرا عظيما في سكونه وطمأنينته
Saya telah mencoba membuktikan sendiri membaca ayat-ayat sakinah ketika sedang galau. Saya rasakan ada bekas yang luar biasa, sampai hati saya tenang. (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah (w. 751 H), Madarij as-Salikin, hal. 2/ 471).
Tentu akan susah dicari dalil hadits yang shahih, terkait apa saja ayat-ayat sakinah ini. Lantas dari mana Ibnu Taimiyyah (w. 728 H) mendapatkan ayat-ayat sakinah ini?
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah (w. 728 H) menjelaskan apa saja ayat-ayat sakinah ini. Paling tidak ada 6 ayat sakinah di dalam al-Qur’an: Q.S al-Baqarah: 248, Q.S at-Taubah: 26, Q.S at-Taubah: 40, Q.S al-Fath: 4, Q.S al-Fath: 18, Q.S al-Fath: 26.
1. QS. Al-Baqarah: 248
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ آيَةَ مُلْكِهِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ التَّابُوتُ فِيهِ سَكِينَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَبَقِيَّةٌ مِمَّا تَرَكَ آلُ مُوسَىٰ وَآلُ هَارُونَ تَحْمِلُهُ الْمَلَائِكَةُ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman. (QS. Al-Baqarah: 248)
2. QS. At-Taubah: 26
ثُمَّ أَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَنْزَلَ جُنُودًا لَمْ تَرَوْهَا وَعَذَّبَ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚ وَذَٰلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ
Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir. (QS. At-Taubah: 26)
3. QS. At-Taubah: 40
إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَىٰ ۗ وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita". Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. At-Taubah: 40)
4. QS. Al-Fath: 4
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ ۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, (QS. Al-Fath: 4)
5. QS. Al-Fath: 18
لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya). (QS. Al-Fath: 18)
6. QS. Al-Fath: 26
إِذْ جَعَلَ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي قُلُوبِهِمُ الْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ التَّقْوَىٰ وَكَانُوا أَحَقَّ بِهَا وَأَهْلَهَا ۚ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Fath: 26)
Bid’ahkah membaca ayat-ayat sakinah? Coba tanya kepada orang yang suka membid’ah-bid’ahkan orang lain itu, beranikah membid’ahkan perbuatan Ibnu Taimiyyah (w. 728 H) dan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah (w. 751 H)? [Rumahfiqih.com]
Download Ayat-Ayat Sakinah
Download Ayat-Ayat Sakinah
COMMENTS