Surat Al-Baqarah tergolong ke dalam katagori surat Madaniyyah kecuali ayat 281 yang turun di Mina pada saat Haji Wada’. Surat ini berjumlah 286 ayat sehingga termasuk dalam katagori At-Tiwal karena jumlah ayatnya sudah melebihi 200 ayat. Fakta lainnya bahwa, sebagaimana yang dikatakan oleh Ikrimah surat ini merupakan surat pertama yang diturunkan di Madinah [1].
Dalam surat Al-Baqarah umumnya
lebih banyak membahas mengenai aturan-aturan hukum yang menata kehidupan kaum
muslimin dalam masyarakat baru di Madinah, agama dan negara keduanya tak
terpisahkan satu dengan yang lainnya, keduanya memiliki hubungan yang erat
seperti jiwa dan raga.
Fakta menarik dalam surat Al-Baqarah
Surat Al-Baqarah terdiri dari 286
ayat, angka 286 ini jika dibagi 2 akan menghasilkan nilai 143. Angka 143
merupakan ayat yang posisinya berada ditengah-tengah surat Al-Baqarah. Dalam
ayat 143, Allah Ta’ala berfirman:
Dan demikianlah, telah Kami jadikan kamu suatu ummat yang di tengah,
supaya kamu menjadi saksi-saksi atas manusia, dan adalah Rasul menjadi
saksi(pula) atas kamu. Dan tidaklah Kami jadikan kiblat yang telah ada engkau
atasnya, melainkan supaya Kami ketahui siapa yang mengikut Rasul dari siapa
yang berpaling atas dua tumitnya. Dan memanglah berat itu kecuali atas orang
yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan tidaklah Allah akan menyia-nyiakan
iman kamu. Sesungguhnya Allah terhadap manusia adalah Penyantun lagi
Penyayang.(QS. Al-Baqarah : 143)
Pada ayat tersebut terdapat
kata-kata “Wasath” yang secara bahasa berarti “tengah”. Dalam Tafsir Al-Munir
dijelaskan bahwa kata-kata “Al-Wasath” berarti pertengahan sesuatu atau poros
lingkaran. Kemudian kata ini dipakai untuk menyatakan tentang hal-hal yang
terpuji, sebab setiap hal yang terpuji adalah titik tengah antara dua ujung
yakni: Ifraath (Kelewat batas, kelebihan)
dan Tafriith (Kelalaian, teledor).
Jadi fadhilah (sifat utama/baik) itu
berada ditengahnya [2].
Dalam ayat ini juga disinggung
tentang masalah kiblat. Masih dalam Tafsir Al-Munir, Kota Mekah al Mukaramah
adalah pusat daratan di dunia, dan Ka’bah adalah pertengahan bumi yang berada
di poros lingkaran bumi [3].
Rasio Emas pada Makkah dan Ka’bah
Dalam matematika dan seni, dua
nilai dianggap berada dalam hubungan rasio emas Phi (Ï•) jika rasio antara jumlah
kedua nilai itu terhadap nilai yang besar sama dengan rasio antara nilai besar
terhadap nilai kecil. Nilai yang lebih besar dilambangkan dengan huruf a,
sedangkan nilai yang lebih kecil dilambangkan dengan huruf b [4]. Dimana huruf
Yunani Phi (Ï•)
mewakili rasio emas. Nilainya adalah: 1.6180339887498948482... Dibulatkan tiga
digit dibelakang koma menjadi 1.618
Sungguh ini sesuatu yang
luar biasa. Subhanallah, sungguh al-Qur’an adalah mukjizat yang tidak bisa
tertandingi, bahkan dalam Surat Al-Baqarah pada ayat 23-24 Allah menantang
siapa saja ragu terhadap Al-Quran untuk menciptakan yang serupa dengannya jika
mereka sanggup.
Wallahu A’lam
Rujukan
[1] Tafsir Al-Munir Jilid 1,
Edisi Terjemahan, hal. 44
[2] Tafsir Al-Munir Jilid 1,
Edisi Terjemahan, hal. 271
[3] Tafsir Al-Munir Jilid 1, Edisi Terjemahan, hal. 278
[4] http://id.wikipedia.org/wiki/Rasio_emas