- Teliti dalam memilih makanan
- Teliti dalam membeli pakaian
- Teliti membeli perangkat elektronik
- Dan teliti dalam segala aktivitas
- Teliti memperhatikan pakaian shalat
- Teliti memilih tempat shalat
- Teliti dalam mempelajari shalat
Bayangkan bila seorang yang keluar dari tempat buang hajat (besar/kecil) tanpa mencuci kaki terlebih dahulu dan meninggalkan bekas percikan najis di lantai. Dan beragam kemungkinan lainnya yang terjadi di banyak tempat wudhu mesjid/mushalla saat ini. Terutama banyak saya temui di wilayah perkotaan. Memang banyak tempat yang saya lalui itu nampaknya bersih, tapi apakah ada syarat sah wudhu atau shalah itu bersih. Seingat saya, syarat sah shalat itu diantaranya suci. Setiap yang bersih belum ada jaminan suci. Dan setiap sesuatu yang suci, jelaslah ada kebersihannya.
Memang apa yang saya utarakan ini adalah sesuatu masih dalam bentuk "kemungkinan", dan kita harus su'udhan terhadap tempat itu. Tapi kembali kepada maksud saya yang diatas yaitu teliti. Apakah teliti dalam ibadah itu salah? Bukankah kita harus melaksanakan ibadah dengan sebaik mungkin?
Sudah saatnya berbenah, pengurus mesjid/musalla harus lebih mengutamakan kesucian, bukan hanya kebersihan secara kasat mata saja. Bukan hanya fisik bangunan saja yang harus diperhatikan kesucian dan kebersihannya, termasuk sajadah shalat dan mukena umum. Demikian halnya dengan pengunjung mesjid, alangkah indahnya sebelum ke mesjid/mushalla terlebih dahulu belajar taharah, demi terciptanya lingkungan yang suci dan bersih.
Posted by : Irfan Shiddiq