Oleh: Saiful Hadi
Sebuah tulisan tidak akan lekang dimakan oleh waktu, sebuah kisah juga tidak akan pudar ditelan usia. Siapa yang tidak kenal dengan Nabi yusuf As, Keelokan wajah dan akhlaknya telah memberi warna tersendiri pada dunia ini.Sebuah kisah cinta telah terukir, yaitu kisah yang penuh prahara serta sangat berliku dan dikenang oleh setiap generasi dari waktu ke waktu.
Melalui wahyunya yang mulia, Dia rekam semua kisah cinta tersebut dengan bahasa yang indah seindah kisahnya. Cinta memang sering membuat para pelakunya bernasib tragis. Lihatlah betapa menderitanya Zulaikha karena cintanya kepada yusuf, sampai-sampai dirinya menjadi tergoda sehingga berani melabrak norma. Kejadian ini pun akhirnya menjadi buah bibir dikalangan istana, sehingga Nabi Yusuf pun masuk penjara demi menjaga marwah Siti Zulaikha.
Dan lihatlah betapa sabarnya Nabi Yusuf dalam mensucikan cinta hanya untuk Nya. Bisa saja beliau menuruti apa kata naluri, namun iman di dada menjadi pengekang sehingga selamat dari pekerjaan nista.Akan tetapi semua penderitaan akibat cinta itu hanyalah sebuah ujian untuk menguji kadar cinta, bukankah pedang yang kuat itu berasal dari besi yang ditempa dengan api yang sangat panas? Sehingga disini menjadi nyata, apakah cintanya hanya sebatas mulut saja atau berasal dari ketulusan hati.
Cinta yang mebutakan mata hanya berbuah petaka dan jauh dari rasa bahagia. Sementara cinta yang dilandasi dengan kesabaran akan menjadi manis dan indah pada saatnya. Itulah kenapa penjara menjadi lebih nikmat dibandingkan istana, karena disanalah cinta Nabi Yusuf kepada Tuhan Nya semakin membahana, dan buah kesabaran Nabi Yusuf lah yang membuat cinta Zulaikha menjadi bersatu jua. Karenanya, bersabarlah dari nafsu yang menggoda agar cinta tidak ternoda. Segeralah menuju ke penghulu jika cinta sudah sangat menggebu-gebu.
Para ulama telah membedakan sabar menjadi tiga jenis, yaitu sabar dari maksiat, sabar dalam beribadah, dan sabar ketika sedang ditimpa musibah. Selama cinta belum ada ikatan yang halal, maka bersabarlah, karena disinilah sabar dari bermaksiat.
Bersabarlah sejenak saja, pelajaran terbesar tentang sabar bisa kita dapatkan dari toilet. Rasanya tidak ada yang ingin terburu-buru minggat dari toliet, bahkan rela berlama-lama duduk nongkrong disana tanpa merasa jemu sedikit pun, bahkan biarpun lama, namun berakhir dengan kelegaan, itulah sabar. ^_^
COMMENTS