Oleh: Saiful Hadi
Ilmu pengetahuan jika tidak ada pengamalan hanya seperti pepohonan yang tidak menghasilkan buah, manfaatnya hanya berasal dari batang kayunya saja, jika batangnya kuat bisa dipakai untuk rangka kuda-kuda atau kusen pintu, namun jika tipenya cepat lapuk ya harus rela hanya untuk sekedar kayu bakar. Tirulah seperti pohon kelapa, mulai dari akar sampai ke ujung daun dan buahnya semua ada manfaat tersendiri, sampai-sampai ampas dari perahan santan pun masih bisa dimanfaatkan untuk pakan unggas. Jadi memang ini bisa menjadi i'tibar yang bagus bagi kita umat manusia agar menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama. Nilai kemanfaatan akan semakin tinggi tatkala didukung dengan pengetahuan yang tinggi dan yang diamalkan.
Ilmu yang telah ada biarpun sedikit jika ada pengamalan akan lebih bermanfaat dibandingkan dengan banyak ilmu namun kurang diamalkan. Karena, ilmu yang tidak ada pengamalan lama kelamaan akan memudar dengan sendirinya dari diri kita. Ketika sebuah ilmu diamalkan, tanpa kita duga akan bertambah ilmu yang lainnya. Sebagaimana dalam ilmu matematika, untuk memecahkan sebuah soal ada cara biasa yang panjang dan juga ada cara cepat yang lebih ringkas.
Cara cepat ini diperoleh dari hasil mengamalkan ilmu dengan cara sering-sering memecahkan soal, sehingga ditemukanlah sebuah jalan pintas untuk langsung berjumpa dengan jawaban. Contoh lainnya, kita lihat pedagang ikan yang begitu lihainya dalam membersihkan ikan, gerakannya begitu cekatan, dalam sekejap ikan sudah dibelah-belah sesuai dengan ukuran yang diharapkan. Beliau bisa demikian karena sudah terbiasa dengan bidangnya sehingga menemukan teknik khusus dalam membedah ikan dengan cepat.
Cara cepat ini diperoleh dari hasil mengamalkan ilmu dengan cara sering-sering memecahkan soal, sehingga ditemukanlah sebuah jalan pintas untuk langsung berjumpa dengan jawaban. Contoh lainnya, kita lihat pedagang ikan yang begitu lihainya dalam membersihkan ikan, gerakannya begitu cekatan, dalam sekejap ikan sudah dibelah-belah sesuai dengan ukuran yang diharapkan. Beliau bisa demikian karena sudah terbiasa dengan bidangnya sehingga menemukan teknik khusus dalam membedah ikan dengan cepat.
Seorang tukang bengkel senior dengan hanya mendengarkan saja suara motor sudah bisa menebak dibagian mana kerusakannya. Semua contoh-contoh tadi menurut Imam Jalaluddin As Suyuthi dalam kitab Al-Itqan Fi Ulumit Tafsir hal 556 diistilahkan dengan Ilmu Mauhibah ( علم الموهبه ) yaitu sebuah ilmu yang diwariskan langsung oleh Allah Ta'ala bagi orang-orang yang senatiasa mengamalkan ilmu yang telah diketahuinya.
Masih dikitab yang sama, perkataan Imam Jalaluddin As Suyuthi tadi mengacu kepada Sabda Nabi Saw :
من عمل بما علم ورثه الله علم ما لم يعلم
Artinya: barang siapa yang beramal dengan sebuah ilmu, niscaya Allah wariskan akan dia ilmu yang belum diketahuinya.
Untuk itulah penting sekali mengamalkan pengetahuan sekecil apapun itu. Dalam kitab Masailal Muhtadi disebutkan bahwa binasa Agama karena 4 hal, salah satunya beramal tanpa ilmu, yang kedua sudah berilmu namun tidak beramal.
COMMENTS