Kecocokan jiwa dalam cinta memang tak selalu sama rumusnya. [2]
Ada dua sungai besar yang bertemu dan bermuara di laut; itu disebut "kesamaan"
Ada panas dan dingin bertemu untuk mencapai kehangatan; itu disebut "keseimbangan"
Ada hujan lebat berjumpa tanah subur, lalu menumbuhkan taman; itu disebut "kegenapan"
Tapi ada satu hal yang tetap sama Mereka cocok karena bersama bertasbih memuji Allah Seperti segala sesuatu yang ada di langit dan bumi, ruku' pada keagungan-Nya
Jika kita menghijrahkan cinta; dari kata benda (tabu) menjadi kata kerja (prilaku). Maka tersusunlah sebuah kalimat peradaban (kisah) dalam paragraf kehidupan sejarah cinta
Jika kita menghijrahkan cinta; dari jatuh cinta menuju bangunan cinta (pernikahan).Maka cinta menjadi sebuah istana (keluarga); tinggi menggapaisurga (keridhaan Allah)
Begitulah hakikat cinta sejati, ketika semua rasa termuarakanpadaNya, maka semuanya pula akan indah pada waktunya dengan kehalalan adanya (Pernikahan)
Source: