Oleh: Saiful Hadi
Kehidupan yang tenang dan damai adalah dambaan setiap insan. Tidak ada yang menginginkan sesuatu yang buruk menimpa kehidupannya. Mengenai resep bahagia, sebenarnya dalam Al-Quran telah diajari ketika berdoa fid dunya hasanah (kebaikan di dunia) dan fil akhirati hasanah (kebaikan di akhirat).
"Ada empat resep kebahagiaan bagi seseorang yaitu: Istrinya adalah wanita shalehah, Putra-putrinya baik-baik, pergaulannya bersama orang-orang shaleh dan Rizkinya diperoleh dari negeri sendiri."
Resep bahagia ala Rasulullah
Dalam sebuah hadist marfu', Rasulullah menyebutkan mengenai resep bahagia dalam sabdanya berikut :
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحُسَيْنِ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ جَدِّهِ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " أَرْبَعٌ مِنْ سَعَادَةِ الْمَرْءِ : أَنْ تَكُونَ زَوْجَتُهُ مُوَافِقَةً ، وَأَوْلادُهُ أَبْرَارًا ، وَإِخْوَانُهُ صَالِحِينَ ، وَأَنْ يَكُونَ رِزْقُهُ فِي بَلَدِهِ
"Ada empat resep kebahagiaan bagi seseorang yaitu: Istrinya adalah wanita shalehah, Putra-putrinya baik-baik, pergaulannya bersama orang-orang shaleh dan Rizkinya diperoleh dari negeri sendiri."
Berbicara mengenai wanita yang shalehah, Rasulullah Saw. bersabda: "Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalehah. Dalam riwayat yang lain beliau menyatakan: Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang dapat membantu suaminya dalam urusan akhirat." (HR. Ad-Dailami)
Wanita yang shalehah adalah sebaik-baiknya perhiasan dunia. Tentu saja jika menginginkan istri yang shalehah, si calon suami juga harus berbenah diri agar menjadi lelaki yang shaleh juga. Sebab, sebagaimana yang telah diwahyukan dalam quran, "wanita yang baik untuk lelaki yang baik, dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik". Demikian juga dengan wanita, bersuamikan lelaki yang shaleh adalah jalan menuju bahagia. Sehingga sudah sepatutnya membaikkan diri sehingga layak mendapatkan yang terbaik. Sejarah telah banyak mencatat dimana lelaki yang shaleh akhrinya bersanding dengan wanita yang shalehah, contohnya seperti ayah dan ibunda Imam Syafie yang kisahnya sudah sangat masyhur.
Memperoleh keturunan yang baik juga sebuah kebahagian bagi kedua orang tua. Keturunan yang baik tentu saja berasal dari orang tua yang baik, biarpun demikian hal ini juga bukan sebuah jaminan, lantaran sejarah telah mencatat bahwa anak Nabi Nuh as termasuk orang-orang yang durhaka padahal orang tuanya adalah manusia terbaik. Akan tetapi sebagaimana kata pepatah "buah tidak jauh-jauh jatuh dari pohonnya", sehingga jika menginginkan keturunan yang baik maka kedua orang tuanya harus berbenah diri menjadi sosok yang baik.
Berteman dengan penjual parfum sedikit banyak akan ikut wangi juga. Mungkin beginilah gambaran yang cocok kenapa bergaul bersama orang-orang shaleh termasuk resep bahagia. Ya tentu saja, sedikit banyak kita akan mengikuti karakter dan terpengaruh dengan sahabat kita sendiri, sebagaimana yang dikatakan oleh Imam malik: "jika ingin mengetahui karakter seseorang maka lihatlah siapa temannya".
Terakhir, rizki yang nikmat adalah yang diperoleh di negeri sendiri. Biarpun bisa kaya dalam perantauan, namun kesenangan ada di kampung halaman. Namun begitu jangan sampai memandang bahwa merantau itu tidak baik, karena baginda Nabi pun juga melakukan hijrah. Bahkan dalam sebuah syairnya Imam syafie mengatakan "singa tidak akan mendapat buruannya jika hanya berdiam di sarang, Panah juga tidak akan mengenai sasaran jika masih berada pada busurnya."
Berusahalah dengan disertai ilmu dan doa, dan bertawaqal kepada Allah Ta'ala, moga-moga kita mendapat rahmat Nya.
COMMENTS